home
Berita
Pengumuman
Artikel
Video
LAPORAN KINERJA 2024
Melayani dengan Tulus di Tengah Pandemi
Balai Diklat Keuangan Pontianak
Kamis, 11 Maret 2021 12:45 WIB
Selasa, 9 Maret 2021, BDK Pontianak kembali menyelenggarakan open class dengan tema Service Excellent: Melayani dengan Tulus di Tengah Pandemi. Kegiatan ini hasil kerja sama dengan Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kalimantan Barat. Tujuan kegiatan ini dalam rangka menyebarluaskan pemahaman terkait pelayanan terbaik dan menggelorakan semangat melayani kepada masyarakat terutama dalam kondisi menghadapi pandemi. Pelayanan publik dihadapkan pada perubahan di berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara terutama pada saat menghadapi tantangan di masa pandemi. Pemerintah dituntut siap untuk mewujudkan harapan masyarakat dan menjawab tantangan global yang dipicu oleh perubahan di setiap aspek kehidupan dan kemajuan terutama di bidang teknologi. Dunia telah berubah dimana aktivitas dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital. Masyarakat semakin lama semakin smart dan semakin well informed sehingga masyarakat ada kecenderungan ?menuntut lebih? atas layanan publik. Kegiatan open class dimulai pukul 09.00-11.35 WIB. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk talkshow interaktif di Studio BDK Pontianak bersama seorang narasumber dan moderator. Sebagai Narasumber open class adalah Ibu Ninis Indriswari (Executive Vice President Service Quality & Contact Center PT. BRI (Persero). Kegiatan open class dilakukan melalui aplikasi Zoom. Selain melalui aplikasi Zoom kegiatan ini juga dapat diikuti melalui live streaming Youtube BDK Pontianak. Peserta yang mendaftar open class lebih dari 450 orang yang merupakan pegawai pemerintah, swasta, dan masyarakat umum. Kepala BDK Pontianak Bapak Marianto membuka open class, Beliau menyampaikan bahwa Kondisi perekonomian yang fluktuatif terutama karena wabah Covid yang memiliki dampak sosial ekonomi yang luas. Kebijakan pemerintah yang biasa-biasa saja (ordinary) tidak akan mampu menghadapi tantangan mengingat masalahnya sangat kompleks. Pemerintah harus melakasanakan cara-cara luar biasa (extraordinary) untuk memberikan layanan dan berperan aktif sesuai kewenangan masing-masing institusi. Tidak hanya lintas Kementerian/Lembaga, tetapi juga lintas pemerintah daerah bahkan juga badan-badan usaha BUMN dan Swasta. Masyarakat mengharapkan pemerintah yang bersih, bebas dari KKN serta memberikan layanan publik yang terbaik. Hal ini menuntut pemerintah untuk mampu meningkatkan layanan yang bersih, efektif, efisien dan berorientasi kepada pelayanan (service orientation). Kehadiran negara dan hasil-hasil pembangunan harus mampu dirasakan dalam kehidupan sosial masyarakat.
Kepala BDK Pontianak Membuka Open Class
Kepala Kanwil DJKN Kalimantan Barat Bapak Edward U.P. Nainggolan memberikan keynote speech, Beliau menyampaikan bahwa era reformasi tahun 1998 membawa angin segar reformasi demokrasi yang lebih baik termasuk dalam sistem pemerintahan Indonesia. Tuntutan dilakukannya good governance dan clean governance, masyarakat mengharapkan pemerintah yang bersih bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme serta memberikan layanan publik yang terbaik. Layanan publik yang berkualitas merupakan bagian dari good governance. Sebagaimana dirumuskan dalam PP Nomor 101 Tahun 2000 oleh Kementerian PANRB salah satu karakteristik dari good governance adalah pelayanan yang prima. Sesuai UUD 1945 negara kita adalah negara welfare state (negara kesejahteraan) yang mempunyai tujuan antara lain melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan welfare state tersebut pemerintah melakukan pembangunan nasional yang berkelanjutan. Negara yang sejahtera, maju berbanding lurus dengan kualitas layanan publik yang tinggi. Sebaliknya negara yang kurang sejahtera, terbelakang kualitas pelayanan publiknya pasti rendah. Hasil-hasil pembangunan dapat dirasakan oleh masyarakat jika kita institusi pemerinitah, institusi swasta memberikan layanan publik yang berkualitas. Meningkatkan kualitas layanan secara berkelanjutan yang berorientasi kepada kepuasan masyarakat.
Lebih lanjut, tahun 2020 kita mengalami pandemi Covid19 yang sangat mempengaruhi Kesehatan dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat kita. Pemerintah tidak tinggal diam, pemerintah Indonesia mengambil kebijakan yang sangat komprehensif untuk meminimalkan dampak Covid 19 tersebut. Tahun 2021 merupakan momentum untuk rebound dan bangkit, program vaksinasi Covid19 yang sedang berlangsung sekarang ini diharapkan berjalan efektif yang akan menciptakan immunity growth. Pemerintah juga melakukan program-program pembangunan lainnya, pemerintah membutuhkan dukungan dan kerjasama seluruh komponen bangsa. Hanya dengan kerjasama kita bisa mengatasi masalah sesulit apapun. Terkait dengan pelayanan publik, pandemi Covid19 menjadi pendorong bagi kita untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat. Selain itu, perkembangan tuntutan masyarakat yang semakin tinggi tentu harus dijawab dengan inovasi dan perbaikan proses bisnis. Tentunya layanan publik harus selalu mengedepankan integritas. Kami di Kementerian Keuangan selalu menanamkan bahwa integritas adalah priceless, tidak dapat dinilai harganya, maka setiap layanan di Kementerian Keuangan bebas dari KKN. Masyarakat mengharapkan pemerintah yang bersih, bebas dari KKN serta pelayanan publik yang berkualitas.
Keynote Speech dari Kepala Kanwil DJKN Kalimantan Barat
Acara dilanjutkan pemaparan materi open class oleh Ibu Ninis Indriswari, Beliau menjelaskan bahwa pandemi mengakselerasi digital, pandemi mejadi katalis bagi konsumen untuk bermigrasi ke ranah digital/online. Dengan munculnya stay at home economy akibat pandemi, maka seluruh aktivitas konsumen kini dilakukan secara digital, berbelanja, bekerja, belajar, berobat, menikmati hiburan, bahkan beribadah. Ketika ekonomi fisikal mandek akibat pandemi, maka ekonomi digital menggantikannya sehingga geliat perekonomian masih berjalan. Tidak heran jika transformasi digital menjadi agenda terpenting bagi perusahaan untuk bisa survive di tengah pandemi. Selanjutnya, terjadi perubahan perilaku pelanggan diantaranya konsumen menambah pengeluaran untuk menjaga Kesehatan, konsumen mulai beralih untuk berbelanja platform digital, mengharapkan pelayanan publik dapat diakses melalui digital, dan masyarakat mulai memberikan data pribadi mereka di platform digital.
Kemudian Ibu Ninis Indriswari menjelaskan SMART Service, yaitu Sigap, Mudah, Akurat, Ramah, dan Terampil. Sigap artinya melayani transaksi nasabah dengan cepat tanggap dan sigap sehingga nasabah tidak perlu menunggu lama dan memberikan solusi atas kebutuhan dan permasalahan nasabah dengan sesegera mungkin. Mudah artinya memberikan kemudahan dalam bertransaksi dan dalam penyelesaian permasalahan nasabah dan segala kebutuhan nasabah terhadap Bank mudah diselesaikan dengan seminimal mungkin persyaratan dan dokumen. Akurat artinya eksekusi dan pencatatan transaksi dilakukan dengan akurat dan benar dan menyediakan informasi nasabah dengan dukungan sistem yang terintegrasi. Ramah artinya seluruh kebutuhan nasabah dilayani dengan antusias, empati dan bersemangat sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan kesan positif kepada nasabah melalui sikap, tutur kata yang santun dan penampilan menarik yang berdampak pada kenyamanan nasabah, berkomunikasi dengan penuh keakraban dan profesional, serta melayani dengan setulus hati melebihi ekspektasi nasabah. Terakhir adalah terampil artinya memiliki pengetahuan mengenai produk yang disampaikan sehingga dapat memahami kebutuhan nasabah dan memiliki ketangkasan dan kecekatan dalam menggunakan seluruh sistem atau tools yang digunakan dalam proses pelayanan nasabah.
Narasumber Menjelaskan Materi Open Class
Layanan Informasi Unit
Layanan Informasi Kediklatan dan Pembelajaran
Layanan Bantuan dan Pengaduan
Informasi Publik