home
Berita
Pengumuman
Artikel
Video
LAPORAN KINERJA 2024
EVALUASI ATAS PELAKSANAAN PEMBERIAN MAKAN BERGIZI GRATIS
Balai Diklat Keuangan Pontianak
Jumat, 28 Februari 2025 16:13 WIB
Oleh: Arfin (Widyaiswara Ahli madya BDK Pontianak)
Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki angka stunting tinggi. Berdasarkan data Asian Development Bank (ADB) tahun 2022 menunjukkan bahwa Indonesia menempati urutan ke-10 di regional Asia Tenggara sebagai negara Prevalence of Stunting among Children under 5 Years of Age dengan skor 31,8% (ADB, 2024).
Hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan prevalensi stunting nasional sebesar 21,5%, hanya turun 0,1% dibandingkan tahun 2022. Walaupun menurun, angka tersebut melebihi standar yang ditetapkan oleh World Health Organization di bawah 20% (Kompas, 2024). Pemerintah menargetkan prevalensi stunting di tahun 2025 sebesar 18%. Target penurunan prevalensi stunting di Indonesia diselaraskan dengan target global, yaitu target World Health Assembly untuk menurunkan prevalensi stunting sebanyak 40% pada tahun 2025 dari kondisi tahun 2013 (TP2S, 2020).
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan (Pasal 1 ayat 1 Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan).
Stunting dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme dalam tubuh anak. Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang harus ditangani secara serius karena dapat mengancam masa depan generasi muda bangsa Indonesia. Hasil penelitian Yadika, et al. (2019) menyatakan stunting dapat terjadi gangguan dalam proses pematangan neuron otak serta perubahan struktur dan fungsi otak yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada perkembangan kognitif, sehingga dapat menyebabkan kemampuan berpikir dan belajar anak terganggu dan pada akhirnya menurunkan prestasi belajar. Sejalan dengan hasil penelitian Daracantika et al. (2021) menunjukkan bahwa stunting memiliki implikasi biologis terhadap perkembangan otak dan neurologis yang diterjemahkan ke dalam penurunan nilai kognitif yang berdampak pada lebih rendahnya IQ dan kurangnya hasil prestasi akademik.
Penurunan prevalensi stunting merupakan pilar utama bagi pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas di masa depan. Dalam rangka mendukung Program Percepatan Pencegahan Stunting, maka Pemerintah Indonesia melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan peserta didik. Pemerintah mengalokasikan anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG), yang semula Rp71 triliun menjadi Rp171 triliun pada APBN 2025 (Bisnis Indonesia, 2025). Dengan anggaran tersebut, program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah dirasakan oleh 1,46 juta penerima manfaat.
Program makan gratis di sekolah telah dilaksanakan oleh 125 negara sebelum diterapkan di Indonesia (The Conversation, 2023). Negara-negara yang telah melaksanakan program makan gratis, antara lain Australia (Fresh Tastes NSW Healthy School Canteen Strategy); Amerika Serikat (National School Lunch Program); India (The Mid-Day Meal Scheme), dan Economic Community of West African States (Home-Grown School Feeding).
Berdasarkan studi World Bank pada tahun 2024, pemberian makan bergizi dapat meningkatkan tingkat kehadiran, tingkat partisipasi, serta mengurangi malnutrisi atau stunting. Di beberapa negara maju, studi menunjukkan bahwa pemberian makan bergizi juga dapat mengendalikan pola makan sehingga mengurangi risiko obesitas dan diabetes sejak dini bagi anak usia sekolah (Media Keuangan, 2025).
Program MBG untuk peserta didik secara resmi dilaksanakan di Indonesia pada tanggal 6 Januari 2025, sedangkan pemberian MBG untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita dimulai pada 9 Januari 2025. Bagaimanakah pelaksanaan pemberian MBG pada ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan peserta didik di Indonesia?
Tujuan Program Makan Bergizi Gratis
Secara garis besar, program MBG bertujuan untuk mengatasi masalah stunting; meningkatkan gizi dan nutrisi; meningkatkan prestasi akademis; dan mengentaskan kemiskinan ekstrem (KabarBaik.co, 2025).
Program MBG tidak hanya sekadar membantu masyarakat memenuhi kebutuhan gizi harian, tetapi juga bertujuan untuk memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), petani, dan nelayan dalam rantai pasokannya, yang pada akhirnya dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal. Setiap satuan pelayanan membutuhkan pasokan harian berupa 200 kg beras, 350 kg ayam, 3.000 butir telur, 300 kg daging atau ikan, dan 400 liter susu. Permintaan bahan baku yang tinggi membuka peluang bagi petani, peternak, dan nelayan lokal untuk meningkatkan produktivitas mereka.
Merujuk pada data United Nations World Food Programme pada 2021, program makan bergizi negara Afrika mampu memperluas kesempatan petani lokal, mendorong ekonomi pedesaan/kerakyatan, memperkuat ketahanan pangan, serta mengurangi rantai pasok dan emisi karbon (Media Keuangan, 2025).
Program MBG memiliki backward and forward linkage yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja melalui pemberdayaan UMKM. Pemerintah optimistis dapat menyerap 0,82 juta pekerja. Pemerintah telah menyediakan 28.000 kuota bagi pelaku UMKM untuk menjadi mitra program MBG. UMKM yang berminat menjadi mitra dalam program MBG mencapai 30.000 pendaftar. Hingga saat ini, sudah ada 140 pelaku UMKM yang dilibatkan dalam rantai pasok program MBG, dan jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah (UKMIndonesia.id, 2025).
Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai alokasi belanja program MBG tahun 2025 dapat mendorong pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 0,06 persen atau sebesar Rp14,61 triliun pada tahun 2025. Setiap Rp10.000 yang digelontorkan untuk program MBG akan memberikan manfaat hingga Rp63.500 terhadap perekonomian. Studi yang dilakukan Indef berdasarkan proyek percontohan MBG di 10 kabupaten/kota, terdapat peningkatan penyerapan tenaga kerja sebesar 3 orang serta peningkatan penghasilan UMKM sebagai mitra penyedia MBG sekitar 33,68% (Antara, 2024).
Pelaksanaan Penyaluran MBG
Stunting disebabkan adanya malnutrisi asupan zat gizi kronis yang dapat menyebabkan gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan, dampak kekurangan gizi pada anak menyebabkan menurunnya perkembangan otak yang juga dapat berdampak pada kecerdasan anak (Arini et al., 2019).
Melalui Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2024 tentang Badan Gizi Nasional, Pemerintah menunjuk Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menjalankan tugas dalam pemenuhan gizi nasional. Sasaran pemenuhan gizi yang menjadi tugas dan fungsi BGN diberikan kepada:
Program MBG didistribusikan pada 26 provinsi di Indonesia. Pada tahap awal, program MBG menjangkau sekitar 3 juta penerima manfaat yang terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan peserta didik. Target penerima manfaat diproyeksikan akan terus meningkat dan secara bertahap akan mencapai 82,9 juta penerima manfaat pada akhir tahun 2025 (Liputan6, 2025) .
Penyaluran MGB bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita bertujuan untuk mencukupi kebutuhan gizi anak, yang dibutuhkan sejak periode golden age, yakni 1.000 hari pertama kehidupan terhitung sejak berada dalam kandungan agar terhindar dari ancaman stunting, obesitas, dan dampak malnutrisi lainnya (DetikCom, 2025). Pendistribusian MBG dilakukan satu kali dalam seminggu yang disalurkan melalui puskesmas dan posyandu, namun ke depannya akan diberikan setiap hari. Terdapat 2 (dua) pilihan skema yang dipersiapkan dalam penyaluran MBG bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita (HaiBunda, 2025). sebagai berikut:
Jadwal pembagian MBG untuk peserta didik dilakukan dalam 3 (tiga) tahap, yaitu pukul 08.00 untuk konsumsi siswa PAUD hingga SD kelas 2, pukul 09.30 untuk dimakan siswa kelas 3 hingga kelas 6 SD, serta pukul 12.00 untuk konsumsi peserta didik SMP dan SMA/sederajat (Tempo, 2025). Adapun metode penyaluran MGB untuk peserta didik dilakukan melalui 3 (tiga) skema (Indonesia.go.id, 2024), sebagai berikut:
Lembaga Survei Indonesia (2025) merilis respons publik terkait program MBG. Survei dilakukan pada 20-28 Januari 2025 terhadap 1.220 responden yang dipilih secara acak. Target populasi survei WNI berusia 17 tahun atau sudah menikah. Pemilihan sampel dilakukan melalui multistage random sampling. Margin of error ±2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%. Sebanyak 91% masyarakat tahu program MBG dan tingkat dukungannya sangat tinggi. Hasil survei menunjukkan 36% responden sangat setuju dengan program MBG, cukup setuju (53,6%), kurang setuju (8,1%), tidak setuju sama sekali (1,4%), dan tidak tahu/tidak jawab (0,9%).
Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa 87,1% masyarakat mendukung program MBG. Sebanyak 64,6% responden mengaku sangat puas atau puas dengan program MBG. Hasil survei mencatat 76,9% responden percaya program ini mampu memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia. Sebanyak 78,4% responden optimis program MBG dapat membantu mengatasi masalah stunting. 74,2% masyarakat menilai program ini bermanfaat dalam mendorong pertumbuhan usaha kecil di masyarakat (RCTIPlus, 2025).
Program MBG membawa dampak positif dalam implementasinya, yakni memacu siswa untuk rajin ke sekolah. Sebagai contoh tingkat kehadiran siswa di SD Negeri 2 Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua mencapai 95%, meningkat dibandingkan dengan sebelum adanya program MBG. Siswa juga tidak lagi membeli jajanan di sekolah, sehingga mereka dapat menabung uang jajannya (RRI, 2025).
Keberhasilan program MGB didukung oleh 3 (tiga) faktor utama, yaitu anggaran, sumber daya manusia (SDM), dan infrastruktur. Dari aspek SDM, Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) dari Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) memegang peran penting sebagai pemimpin Satuan Pelayanan Pengembangan Gizi yang bertugas mengoordinasikan distribusi dan memastikan kualitas makanan di lapangan. Dari aspek infrastruktur, pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menjadi kunci utama kelancaran produksi dan distribusi makanan. Setiap satuan pelayanan dirancang untuk melayani 3.000 orang per hari dan dikelola oleh 50 pekerja lokal, mayoritas ibu rumah tangga, sehingga mampu menciptakan sekitar 1,5 juta lapangan kerja baru di seluruh Indonesia (Unhan, 2025).
Pimpinan SPPG mengikuti pendidikan dan pelatihan tata boga di Unhan RI selama beberapa bulan. SPPG mengerahkan segala daya dan upaya terbaik mereka untuk memasak dan menyediakan menu makan bergizi sesuai standar gizi nasional. Selain itu, mereka juga memastikan makanan didistribusikan dengan aman dan tepat sasaran kepada penerima manfaat demi menjalankan tugas untuk membangun generasi muda yang sehat, cerdas, dan produktif, sehingga mampu bersaing di kancah global pada tahun 2045.
Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan
Seluruh anak-anak di dunia membutuhkan asupan gizi yang baik dan seimbang yang terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang disarankan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1
Kebutuhan Zat Gizi Makro Anak Usia Sekolah
Kelompok Umur
Jenis Kelamin
Kebutuhan Gizi Makro
Energi
(kkal)
Protein
(gr)
Lemak
Karbohidrat
Serat
Air
(ml)
6 Tahun
L/P
1.400
25
50
220
20
1.450
7-9 Tahun
1.650
40
55
250
23
10-12 Tahun
L
2.000
65
300
28
1.850
P
1900
280
27
Tabel 2
Kebutuhan Zat Gizi Mikro Anak Usia Sekolah
Vitamin
Vit. A
(mcg)
Vit. D
Vit. E
(mg)
Vit. K
Vit. B12
Vit. C
450
15
7
1,5
45
500
8
2,0
600
11
35
3,5
Mineral
Kalsium
Fosfor
Natrium
Kalium
Besi
Iodium
Seng
1.000
900
2.700
10
120
5
3.200
1.200
1.250
1.300
3.900
4.400
Sumber: Antara News (2025)
Berdasarkan rekomendasi Kementerian Kesehatan dalam pedoman bertajuk “Isi Piringku Sekali Makan”, satu piring makan siang sebaiknya mengandung ±700 kalori (P2PTM, 2018). Adapun gambaran komposisi dalam seporsi makan siang yang ideal terdiri dari:
Pengurangan anggaran dari semula Rp15.000,00 menjadi Rp10.000,00 per porsi apakah telah memenuhi standar gizi yang cukup? Porsi makanan Rp10.000,00 tentu terlihat sekilas tidak bisa memenuhi gizi anak-anak secara individual.
Dokter spesialis gizi, Sutanto menyatakan bahwa program MBG yang menyasar anak dan remaja di tingkat SD hingga SMA telah disesuaikan dengan kebutuhan kalori, yaitu 300 kalori untuk siswa SD dan 600 kalori untuk siswa SMP. Berdasarkan AKG 2019, anak berusia 7-9 tahun memerlukan sekitar 1.650 kilo kalori per hari, sekitar 1.900-2.000 kilo kalori per hari untuk anak berusia 10-12 tahun, dan sekitar 2.100-2.650 kilo kalori per hari untuk remaja berusia 13-18 tahun (Tempo, 2025).
Porsi makanan Rp10.000,00 disajikan dengan komposisi terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur, dan buah sudah sesuai dengan sajian sekali makan berdasarkan pedoman gizi seimbang. Nilai acuan Rp10.000 bisa bervariasi realisasinya jika diterapkan di seluruh daerah di Indonesia. Terlebih untuk setiap daerah ada bahan pangan dengan kearifan lokal masing-masing.
Gambar 1
Menu MBG di SMP Negeri 33 Palembang
Sumber: RRI (2025)
Menu MBG yang tidak ditambahkan susu juga masih mencukupi kebutuhan gizi karena susu bisa digantikan dengan sumber protein lainnya, seperti ikan, tempe, tahu, dan kacang-kacangan.
Gambar 2
Menu MBG di Kota Pontianak
Sumber: DJPb Kalimantan Barat (2025)
Komisi IX DPR menyoroti satu pekan pelaksanaan program MBG menerima sejumlah keluhan para penerima manfaat program MBG mengenai menu yang disajikan, antara lain variasi makanan yang relatif monoton dan rasanya kurang enak. Penulis menegaskan kembali, program MBG untuk memastikan pemenuhan gizi yang optimal. Dalam memilih makanan, kandungan gizi seimbang perlu mendapat perhatian utama agar makan tidak hanya sekadar kenyang dan memuaskan lidah. Rasa enak atau tidak enak adalah soal selera.
Program MBG di Provinsi Kalimantan Barat
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat secara resmi melaksanakan pemberian MGB pada tanggal 20 Januari 2025 di SDN 29 Pontianak dan SMPN 9 Pontianak (Dinkes Prov. Kalbar, 2025). Program MBG di Provinsi Kalimantan Barat terus meluas dan kini telah menyentuh 154 sekolah yang menerima manfaat mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Namun, masih ada 2 (dua) daerah yang belum menerima program ini, yakni Kabupaten Melawi dan Kayong Utara yang masih menunggu kesiapan dari dapurnya (RRI, 2025).
Di Provinsi Kalimantan Barat terdapat 2 (dua) mitra yang telah diizinkan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk melaksanakan Program MBG, yaitu PT Borneo Catering Service di Kota Pontianak dan Mitra Dapur Bambu Cinta di Ngabang Kabupaten Landak (Tribun Pontianak, 2025). Berdasarkan data dari Badan Gizi Nasional, saat ini sudah terdapat 28 (dua puluh delapan) dapur yang beroperasi di Provinsi Kalimantan Barat untuk mendukung kelancaran program MBG (RRI, 2025). Setiap SPPG menyediakan 3.000-3.500 porsi makanan.
Tantangan utama pelaksanaan progam MBG di Provinsi Kalimantan Barat yaitu jarak SPPG MBG dengan sekolah. Idealnya jarak antara lokasi SPPG MBG dengan sekolah tidak lebih dari 6 km atau 30 menit untuk menjaga kualitas makanan. SPPG menghadapi kesulitan dalam mendistribusikan pangan bergizi karena Provinsi Kalimantan Barat memiliki luas wilayah 147.307,00 km² (7,53% luas Indonesia) dan banyak wilayah terpencil yang sulit dijangkau.
Meskipun program MBG memiliki tujuan yang mulia, terdapat sejumlah tantangan yang harus diatasi. Dengan pengawasan yang tepat dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, diharapkan program ini dapat berhasil dan memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama bagi generasi muda menuju Generasi Emas 2045.
Daftar Pustaka
Jurnal
Arini, et al. (2019). Gangguan Perkembangan Motorik dan Kognitif pada Anak Toodler yang Mengalami Stunting di Wilayah Pesisir Surabaya. Journal of Health Science and Prevention, 3(2), 122-128. https://doi.org/10.29080/jhsp.v3i2.231
Daracantika et al. (2021). Systematic Literature Review: Pengaruh Negatif Stunting terhadap Perkembangan Kognitif Anak. Jurnal Biostatistik, Kependudukan, dan Informatika Kesehatan 1(2), 123-135. https://doi.org/10.7454/bikfokes. v1i2.1012.
Yadika, et al. (2019). Pengaruh Stunting terhadap Perkembangan Kognitif dan Prestasi Belajar. Jurnal Majority, 8(2), 273–282.
Internet
ADB. (2024). Prevalence of Stunting among Children under 5 Years of Age (%). https://kidb.adb.org/explore?filter%5Bindicator_id%5D=3020005&filter%5Beconomy_code%5D=AFG%2CARM%2CAUS%2CAZE%2CBAN%2CBHU%2CBRU%2CCAM%2CCOO%2CFIJ%2CFSM%2CGEO%2CHKG%2CIND%2CINO%2CJPN%2CKAZ%2CKGZ%2CKIR%2CKOR%2CLAO%2CMAL%2CMLD%2CMON%2CMYA%2CNAU%2CNEP%2CNIU%2C
Antara. (2024, Oktober 17). Indef: Program Makan Bergizi Gratis akan Dorong PDB 0,06 Persen. https://www.antaranews.com/berita/4404193/ indef-program-makan-bergizi-gratis-akan-dorong-pdb-006-persen
Bisnis Indonesia. (2025, Januari 30). Menkeu Sri Ungkap Anggaran Makan Bergizi Naik Rp100 Triliun di Tengah Penghematan Belanja ASN. https://ekonomi. bisnis.com/read/20250130/9/1835509/menkeu-sri-ungkap-anggaran-makan-bergizi-naik-rp100-triliun-di-tengah-penghematan-belanja-asn
DetikCom. (2025, Januari 10). Penuhi Gizi Sejak Golden Age, Program MBG Diberikan ke Bumil-Balita. https://news.detik.com/berita/d-7726618/penuhi-gizi-sejak-golden-age-program-mbg-diberikan-ke-bumil-balita
Dinkes Prov. Kalbar. (2025, Januari 25). Pemprov Kalbar Launching Program Makan Bergizi Gratis, Kadiskes Pastikan Koordinasi dengan BGN Terus Dilakukan. https://dinkes.kalbarprov.go.id/berita/pemprov-kalbar-launching-program-makan-bergizi-gratis-kadiskes-pastikan-koordinasi-dengan-bgn-terus-dilakukan/
HaiBunda. (2025, Januari 9). Program Makan Bergizi Gratis untuk Ibu Menyusui dan Hamil Mulai 9 Januari 2025, Simak Detailnya! https://www.haibunda.com/ menyusui/20250108183637-54-356991/program-makan-bergizi-gratis-untuk-ibu-menyusui-dan-hamil-mulai-9-januari-2025-simak-detailnya
Indonesia.go.id. (2024, November 6). Ini Tiga Skema Penyaluran Makan Bergizi Gratis. https://indonesia.go.id/kategori/editorial/8750/ini-tiga-skema-penyaluran-makan-bergizi-gratis?lang=1
KabarBaik.co. (2025, Januari 29). Pengaruh Makan Bergizi Gratis Terhadap Tumbuh Kembang Pesantren. https://kabarbaik.co/pengaruh-makan-bergizi-gratis-terhadap-tumbuh-kembang-pesantren
Kompas. (2024, 8 19). Cek Fakta: Jokowi Sebut Stunting Turun Jadi 21,5 Persen pada 2023. https://www.kompas.com/cekfakta/read/2024/08/19/084000482/cek-fakta--jokowi-sebut-stunting-turun-jadi-21-5-persen-pada-2023
Lembaga Survei Indonesia. (2025, Februari 5). Survei LSI Ungkap Mayoritas Responden Setuju Makan Bergizi Gratis-3 Juta Rumah. https://news.detik. com/berita/d-7764496/survei-lsi-ungkap-mayoritas-responden-setuju-makan-bergizi-gratis-3-juta-rumah
Liputan6. (2025, Februari 25). Kepala BGN: Kami Butuh Dana Rp25 Triliun Per Bulan agar Makan Bergizi Gratis Sesuai Target. https://www.liputan6. com/hot/ read/5934650/kepala-bgn-kami-butuh-dana-rp25-triliun-per-bulan-agar-makan-bergizi-gratis-sesuai-target?page=2
Media Keuangan. (2025, Februari 17). Pemerintah Salurkan Makan Bergizi Gratis (MBG), Ini Sasaran Utama Penerimanya. https://mediakeuangan.kemenkeu. go.id/article/show/pemerintah-salurkan-makan-bergizi-gratis-mbg-ini-sasaran-utama-penerimanya
P2PTM. (2018, Juli 23). Isi Piringku Sekali Makan. https://p2ptm.kemkes.go.id/ infographic-p2ptm/obesitas/isi-piringku-sekali-makan
RCTIPlus. (2025, Januari 27). Survei Indikator: 87,1 Masyarakat Dukung Program Makan Bergizi Gratis. https://www.rctiplus.com/news/detail/ terkini/4669937/ survei-indikator--87-1-masyarakat-dukung-program-makan-bergizi-gratis
RRI. (2025, Februari 17). MBG di Kalbar Sudah Menyasar 154 Sekolah. https://www.rri.co.id/makan-bergizi-gratis/1329375/mbg-di-kalbar-sudah-menyasar-154-sekolah
RRI. (2025, Februari 26). Program MBG: Tingkat Kehadiran Siswa Meningkat. https://rri.co.id/makan-bergizi-gratis/1351339/program-mbg-tingkat-kehadiran -siswa-meningkat
Tempo. (2025, Januari 9). Ini Isi Satu Piring Makan Siang yang Bergizi Versi Kemenkes. https://www.tempo.co/ekonomi/ini-isi-satu-piring-makan-siang-yang-bergizi-versi-kemenkes--1191975
The Conversation. (2023, Desember 15). Cek Fakta: Benarkah 76 Negara Punya Program Makan Siang dan Susu Gratis untuk Anak Sekolah? https://theconversation.com/cek-fakta-benarkah-76-negara-punya-program-makan-siang-dan-susu-gratis-untuk-anak-sekolah-219913
TP2S. (2020). Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting). https://stunting.go.id/stranas-p2k
Tribun Pontianak. (2025, Januari 21). Program MBG di Kalbar Telah dimulai, BPKP Kalbar Mintra Mitra MBG Jaga Kualitas Makanan. https://pontianak. tribunnews.com/2025/01/21/program-mbg-di-kalbar-telah-dimulai-bpkp-kalbar-mintra-mitra-mbg-jaga-kualitas-makanan
UKMIndonesia.id. (2025, Januari 5). Pemerintah Sediakan Kuota 28 Ribu UMKM untuk Dilibatkan dalam Program Makan Bergizi Gratis. https://ukmindonesia. id/baca-deskripsi-posts/pemerintah-sediakan-kuota-28-ribu-umkm-untuk-dilibatkan-dalam-program-makan-bergizi-gratis
Unhan. (2025, Februari 25). Rektor Unhan RI dan Kepala BGN Perkuat Peran SPPI dalam Implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Menuju Indonesia Emas 2045. https://www.idu.ac.id/berita/rektor-unhan-ri-dan-kepala-bgn-perkuat-peran-sppi-dalam-implementasi-program-makan-bergizi-gratis-mbg-menuju-indonesia-emas-2045.html
Layanan Informasi Unit
Layanan Informasi Kediklatan dan Pembelajaran
Layanan Bantuan dan Pengaduan
Informasi Publik