BPPK Terima Kunjungan Benchmark dari Pemkot Yogyakarta

Sekretariat Badan

Kamis, 10 Juni 2021 14:25 WIB

<p><img src="" style="display: block; margin: auto;"></p><h6 class="ql-align-center"><em> Simulasi KMS yang terdapat di KLC 2.0 terhadap para peserta benchmark dari Pemkot Yogyakarta </em></h6><p><br></p><p><br></p><p><strong>[Jakarta] Kamis, 10 Juni 2021</strong>. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) kembali menerima kunjungan <em>benchmark</em> secara virtual dari kementerian/lembaga lainnya. Kali ini, Sekretariat Daerah Pemerintah Kota (Setda Pemkot) Yogyakarta berkesempatan mempelajari tentang implementasi <em>knowledge management system</em> (KMS) pada BPPK untuk diterapkan di lingkungan Pemkot Yogyakarta.</p><p><br></p><p>Kepala Bagian Perekonomian dan Kerja Sama Setda Pemkot Yogyakarta, Rr. Andarini menyebutkan bahwa Pemkot Yogyakarta berharap mendapat input/masukan dari BPPK dalam rangka penyusunan KMS di unitnya. "Kami juga ingin mendapatkan gambaran bagaimana BPPK memanfaatkan teknologi dalam rangka membangun KMS ini," ujar Andarini.</p><p><br></p><p>Mewakili BPPK, Kepala Bagian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Sugeng Satoto menjelaskan bahwa implementasi KMS pada BPPK tidak terlepas dari penggunaan strategi Kemenkeu <em>Corporate University</em> (Kemenkeu Corpu) dalam perumusan kebijakan pengembangan SDM.</p><p><br></p><p>"KM atau manajemen pengetahuan ini dilaksanakan berdasarkan arahan dari kebijakan pimpinan mengenai tujuan pembelajaran yang dibahas di dalam LCM (Learning Council Meeting). Sehingga KM ini bersifat mendukung kebijakan pembelajaran yang memerlukan sinergi dengan seluruh unit eselon I di Kemenkeu, agar bisa mencapai target kinerja yang diharapkan," jelas Sugeng.</p><p><br></p><p>Untuk menambah pemahaman para peserta benchmark terkait KMS, Kepala Subbagian Sistem Informasi Ari Sandi Robert turut melakukan simulasi KMS yang terdapat pada Kemenkeu Learning Center/KLC 2. "KMS ini berisi berbagai pengetahuan yang sesuai dengan level aksesnya. Konten pengetahuan tersebut dapat berupa video maupun teks," ungkapnya. Selain itu, Robert juga menjelaskan tentang proses bisnis penyusunan KMS mulai dari identifikasi pengetahuan, pendokumentasian hingga validasi oleh penjamin mutu.</p><p><br></p><p>Setelah melalui berbagai diskusi yang hangat, <em>benchmark </em>tersebut diakhiri dengan ucapan terima kasih dari Pemkot Yogyakarta. "Kami berharap dapat menjalin sinergi dengan Kemenkeu di waktu mendatang untuk semakin memantapkan KMS di lingkungan Pemkot ini," tutup Andarini. <strong>(LH)</strong></p>