home
Berita
Pengumuman
Artikel
Video
Sub Menu 1
Sub Menu 2
Sub Menu 3
Sub Menu 4
Sub Menu 5
Maklumat Layanan
Janji Layanan
Memahami Wajib Pajak Dengan Mempelajari Laporan Keuangan
Pusdiklat Pajak
Jumat, 18 Januari 2019 02:44 WIB
“Wajib pajak yang menghindar punya bermacam-macam alasan. Salah satunya dengan menyalahkan pihak bank. Melalui kesempatan ini kita akan mencari tahu seperti apa laporan keuangan yang dilakukan baik perusahaan maupun bank. Dengan demikian kita dapat memahami dan tahu cara menyikapi wajib pajak tersebut.”
Berikut merupakan beberapa kalimat sambutan yang disampaikan Kepala Pusdiklat Pajak, Bapak Hario Damar dalam pembukaan Lokakarya Analisis Laporan Keuangan pada hari Kamis (17/1). Sebelum sambutan tersebut, terlebih dahulu Ibu Nugrahani Estuning Sari selaku perwakilan dari Bank Mandiri menyampaikan beberapa patah kata. Lokakarya yang akan diselenggarakan selama dua hari ini diikuti oleh segenap widyaiswara dan pejabat struktural Pusdiklat Pajak. Dalam pembukaan tersebut tampak beberapa pejabat eselon III dan IV turut hadir.
Di siang harinya, beliau menerima tamu dalam rangka koordinasi kegiatan pusdiklat setahun ke depan. Adapun tamu yang diundang yaitu Bapak Iskandar Budisaroso Kuntoadji dan Ibu Tri Mumpuni (pendiri Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan), Ibu Anne Gracia (praktisi neurosains terapan), Bapak Andri, Bapak Sutrisno, Instruktur Kopassus, Kapolres Metro Jakarta Barat, Kapolsek Palmerah, Camat Palmerah, Lurah Kemanggisan, Ketua RW 09, dan Ketua RT 07. Acara koordinasi ditutup dengan makan bersama dalam suasana yang hangat.
Pada sore harinya diadakan penutupan Lokakarya Perpajakan Untuk Dosen PKN STAN yang sudah berlangsung sejak Senin, 15 Januari 2018. Sebelum ditutup, Bapak Arfan selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak mempersilakan para dosen menyampaikan aspirasi.
Salah seorang dosen mengutarakan harapannya mengenai kesetaraan bagi pegawai laki-laki maupun perempuan di direktorat tersebut. Bukan bermaksud tega tetapi menurutnya tidak adil bila hanya karena pegawai tersebut perempuan lalu tidak pernah ditempatkan di daerah yang agak jauh atau sulit aksesnya. Rupanya hal ini juga sudah menjadi salah satu pemikiran Pak Arfan. Dari total pegawai pajak baru pada tahun 2018, sebesar 70% terdiri dari perempuan. Maka mau tidak mau kaum hawa akan merasakan bagaimana rasanya bertugas di daerah. Namun, menurutnya hal tersebut juga tak dapat dilakukan dengan semena-mena. Perlu beberapa pertimbangan tertentu. Yang pasti beliau meyakinkan dosen bahwa Direktorat Jenderal Pajak akan berusaha mengatur penempatan sebaik mungkin agar tak ada pegawai yang merasakan ketidakadilan. Usai penyampaian beberapa saran lainnya, acara diakhiri dengan sesi foto bersama.
Layanan Informasi Unit
Layanan Informasi Kediklatan dan Pembelajaran
Layanan Bantuan dan Pengaduan
Informasi Publik