home
Berita
Pengumuman
Artikel
Video
Sub Menu 1
Sub Menu 2
Sub Menu 3
Sub Menu 4
Sub Menu 5
Kita Harus Jujur Saja, Berintegritas Saja, atau Keduanya?
Balai Diklat Keuangan Yogyakarta
Jumat, 1 Februari 2019 00:23 WIB
[Yogyakarta] 31 Januari 2019. “Integritas bukan hanya jujur. Integritas bukan hanya tidak korupsi. Apakah orang yang jujur itu bisa disebut orang yang berintegritas? Kita harus jujur sajakah atau harus berintegritaskah, atau kita harus jujur dan berintegritas?”, ucap Sucipto Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean B (KPPBC TMP B) Yogyakarta dalam mengawali ceramahnya pada Pelatihan Kesamaptaan Angkatan I Tahun Anggaran 2019 di Denhanud 474 Paskhas TNI AU Yogyakarta.
Pada kesempatan ini Sucipto memberikan ceramah terkait dengan Integritas dan Kejujuran. Menurut Sucipto yang dimaksud integritas adalah kepribadian seseorang yang bertindak secara konsisten dan utuh baik dalam perkataan maupun perbuatan sesuai dengan nilai-nilai dan kode etik. Sedangkan jujur adalah mengatakan dengan sebenarnya apa yang telah dilakukan. Jika dilihat dari definisinya integritas memiliki arti yang lebih luas dan lebih komprehensif.
Terkait dengan integritas, Sucipto menyampaikan bahwa integritas memiliki nilai yang sangat penting bagi setiap orang.
“Integritas itu penting. Kenapa? Saya menyebut minimal 4 alasan kenapa integritas itu penting. Pertama, integritas merupakan kunci kesuksesan setiap orang karena individu yang berintegritas merupakan pribadi yang konsisten dalam menjalankan nilai-nilai dan norma yang berlaku. Kedua, integritas akan menentukan apakah seseorang bisa dipimpin dan bisa menjadi pemimpin. Ketiga, integritas akan menentukan seberapa besar seseorang layak bisa dipercaya oleh orang lain karena tindakannya yang konsisten. Dan yang keempat, integritas akan menghasilkan reputasi dan prestasi bagi seseorang karena mereka berpikir, berkata, dan bertindak secara konsisten” jelas Sucipto.
Lebih lanjut Sucipto juga mengingatkan bahwa integritas juga harus dipupuk dan dikembangkan terus menerus. Menurutnya, paling tidak ada beberapa cara untuk mengembangkan integritas pribadi yaitu dengan berbicara sesuai kenyataan, memenuhi sesuai apa yang dijanjikan, dan konsisten dalam perkataan dan perbuatan.
Kepada para peserta pelatihan yang semuanya merupakan pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Sucipto menekankan pentingnya integritas bagi pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
“Integritas penting dan mutlak dimiliki oleh seluruh pegawai Bea dan Cukai. Integritas yang dimiliki oleh pegawainya akan membantu Bea Cukai untuk menjaga agar tidak terjadi kebocoran dalam penerimaan negara, mengurangi distorsi insentif ekonomi, meningkatkan kepercayaan publik, meningkatkan kepercayaan institusi pemerintah lainnya/organisasi Bea Cukai negara lain, meningkatkan moral dan jiwa korsa, meningkatkan voluntary compliance terhadap ketentuan yang berlaku, meningkatkan keamanan nasional dan perlindungan masyarakat, mengurangi hambatan perdagangan internasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi” tambah Sucipto.
Setelah menjelaskan panjang lebar mengenai integritas, Sucipto melanjutkan dengan memberikan penjelasan mengenai kejujuran.
“Jujur itu lurus hati, tidak berbohong, tidak curang, tulus, ikhlas. Jadi seseorang yang jujur adalah seseorang yang bertindak dengan lurus hati, selain itu juga mengatakan dengan sebenarnya, tidak berbohong dan tidak curang”, ucap Sucipto.
Di akhir ceramah Sucipto berharap peserta dapat mengetahui apa yang dimaksud integritas dan kejujuran dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Kejujuran adalah bagian dari integritas. Tetapi kejujuran itu sendiri memegang kunci untuk bisa menentukan seseorang mempunyai integritas. Kita harus selalu berintegritas dan jujur, karena tanggung jawab kita tidak hanya kepada organisasi dan masyarakat, tetapi tanggung jawab kita juga kepada Tuhan” ucap Sucipto mengakhiri ceramahnya.
Layanan Informasi Unit
Layanan Informasi Kediklatan dan Pembelajaran
Layanan Bantuan dan Pengaduan
Informasi Publik