home
Berita
Pengumuman
Artikel
Video
Sub Menu 1
Sub Menu 2
Sub Menu 3
Sub Menu 4
Sub Menu 5
Kepala KPPBC Yogyakarta: Pegawai BC Tidak Boleh “Ingah-ingih”
Balai Diklat Keuangan Yogyakarta
Senin, 28 Januari 2019 02:25 WIB
[Yogyakarta] 28 Januari 2019. Pelatihan Umum Kesamaptaan dilaksanakan untuk membentuk watak, loyalitas, kepribadian, tutur kata, sikap (tingkah laku), jujur, kerjasama, kedisiplinan, ketahanan fisik, jiwa korsa, inisiatif, korektif serta menguatkan mental dan spiritual dalam rangka menguatkan integritas pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).
Hal tersebut dikarenakan wilayah kerja DJBC sangat luas meliputi darat, laut dan udara. Luasnya cakupan wilayah kerja tersebut menyebabkan seringnya muncul beragam permasalahan yang ditemui pegawai DJBC ketika melaksanakan tugasnya di lapangan. Untuk itu setiap pegawai DJBC dituntut memiliki sikap dasar sebagai wujud nyata pelaksanaan Nilai-Nilai Kementerian Keuangan dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil, dan di antara sikap dasar tersebut yaitu pegawai harus memiliki sikap jujur, loyal, korsa, inisiatif dan korektif.
Agar tujuan tersebut dapat terpenuhi, hari ini Senin 28 Januari 2019 Balai Diklat Keuangan (BDK) Yogyakarta bekerjasama dengan Denhanud 474 Paskhas TNI Angkatan Udara kembali menyelenggarakan Pelatihan Umum Kesamaptaan Angkatan I Tahun 2019. Pelatihan yang diikuti oleh 59 pegawai DJBC tersebut dibuka secara resmi dengan upacara secara militer di lapangan Denhanud 474 Paskhas. Berlaku sebagai inspektur pada upacara tersebut adalah Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya B (KPPBC TMP B) Yogyakarta, Sucipto.
Setelah upacara pembukaan selesai Sucipto berkesempatan untuk memberikan ceramah santiaji kepada para peserta pelatihan. Dalam ceramahnya Sucipto mengatakan bahwa salah satu tujuan kegiatan Pelatihan Kesamapataan adalah untuk meningkatkan jiwa korsa, loyalitas dan ketegasan.
“Jangan sampai pegawai bea cukai itu pinter tetapi sikapnya kalau dalam bahasa Jawa ingah-ingih yaitu sikap yang selalu ragu-ragu dan takut. Mau bertindak takut dan mau berbicara juga takut. Jadi jangan takut meskipun belum menguasai. Dulu saya ingat betul jaman saya ikut samapta yang penting “IYA” dulu dan “SIAP” dulu. Tetapi jangan hanya siap-siap saja tetapi tidak melaksanakan. Siap tetapi harus melaksanakan walaupun belum begitu menguasai. Pegawai bea cukai yang sudah terpilih seperti Saudara semua, pasti sudah memiliki kemampuan berpikir yang sudah baik. Sehingga ketika ada permasalahan, sedikit banyak pasti sudah bisa menguasai” kata Sucipto dalam ceramahnya.
Pada ceramahnya, Sucipto menekankan pentingnya sikap ketegasan dalam mengambil suatu keputusan. Menurut Sucipto ketegasan muncul setelah seseorang mampu memutuskan sesuatu yang yakini paling baik melalui sebuah proses tertentu.
“Kita bisa mempunyai ketegasan apabila kita sudah mengambil suatu keputusan yang kita yakini itu paling baik. Keputusan yang paling baik di sini adalah keputusan yang sudah dibicarakan dan didiskusikan terlebih dahulu. Dalam mengambil suatu keputusan kita harus memiliki data, fakta, pengalaman, diskusi, dan juga keberanian. Yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan di antaranya adalah pengetahuan atas esensi masalah, fakta dan data yang relevan, analisis permasalahan, alternatif pemecahan masalah, dan pilihan alternatif yang rasional” lanjut Sucipto.
Sucipto menambahkan bahwa dalam pengambilan keputusan kadang ditemukan beberapa hambatan yaitu dorongan ego, pengaruh pihak lain, dan tidak mempertimbangkan alternatif. Kepada para peserta, Sucipto mengingatkan bahwa para peserta nanti di tempat kerja mungkin belum berperan sebagai pengambil keputusan. Meski demikian dalam suatu organisasi sebagian besar bawahan biasanya menginginkan kesempatan untuk dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan melalui kesempatan untuk berpendapat.Sucipto meyakini bahwa peran serta yang meningkat dalam pengambilan keputusan memiliki dampak terhadap meningkatnya keterkaitanpegawai pada organisasinya.
Di akhir ceramahnya Sucipto menyampaikan pesan kepada seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan pelatihan Kesamaptaan dengan sebaik-baiknya.
“Selamat mengikuti samapta. Jaga kesehatan, dan kesehatan bisa kita jaga kalau kita senang. Jadi ikutilah samapta ini dengan senang karena ini memang menyenangkan. Semoga samaptanya bisa berjalan dengan lancar dan kalian juga mendapatkan hal-hal yang memang diinginkan” kata Sucipto mengakhiri ceramahnya.
Selain membuka Pelatihan Umum Kesamaptaan Angkatan I pada hari ini BDK Yogyakarta juga membuka kegiatan Penyegaran Penilaian Properti Lanjutan. Kegiatan yang rencananya akan berlangsung selama 5 hari mulai tanggal 28 Januari sampai dengan 1 Februari 2019 tersebut dibuka secara resmi oleh Ahid Iwanudin, Kepala Sub Direktorat Kualitas Penilai Pemerintah, Direktorat Penilaian, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara. Kegiatan Penyegaran Penilaian Properti Lanjutan tersebut diikuti oleh 29 peserta yang seluruhnya merupakan pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.
Layanan Informasi Unit
Layanan Informasi Kediklatan dan Pembelajaran
Layanan Bantuan dan Pengaduan
Informasi Publik