KCOC: Obrolan Seputar Desa Wisata II

Balai Diklat Keuangan Yogyakarta

Kamis, 26 Januari 2023 16:25 WIB

<p style="text-align:justify"><span style="font-size:11pt"><span style="font-family:Calibri,sans-serif">[Yogyakarta] 26 Januari 2023.  KCOC: Obrolan Seputar Desa Wisata II</span></span></p> <p style="text-align:justify"><span style="font-size:11pt"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span style="font-size:12.0pt"><span style="font-family:"Times New Roman",serif">Salah satu keunggulan kompetitif Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sektor pariwisata. Keunggulan kompetitif di obyek wisata khususnya pengembangan desa wisata ini sangat didukung oleh kebijakan pemerintah dan keterlibatan masyarakat desa dalam pengelolaannya. Secara garis besar model pengelolaan desa wisata dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat secara langsung maupun melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Pemahaman akan arah kebijakan pengembangan dari dinas terkait dan bagaimana pengelolaannya penting untuk diketahui para perangkat desa dan pengurus BUMDes dan para pengajar pengelolaan Dana Desa di Kementerian Keuangan.</span></span></span></span></p> <p style="text-align:justify"><span style="font-size:11pt"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span style="font-size:12.0pt"><span style="font-family:"Times New Roman",serif">KCOC Obrolan Seputar Desa Wisata II pada hari ini, Kamis, 26 Januari 2023, mengambil tema “Penghitungan Paket Wisata dan Strategi Pemasarannya”. Penyampaian wawasan dan pemahaman mengenai penentuan paket wisata dan strategi pemasarannya kepada 30 peserta yang merupakan pengurus desa wisata dilaksanakan secara tatap muka di Balai Diklat Keuangan Yogyakarta.</span></span></span></span></p> <p style="text-align:justify"><span style="font-size:11pt"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span style="font-size:12.0pt"><span style="font-family:"Times New Roman",serif">Acara diawali dengan kata pengantar oleh Kepala Balai Diklat Keuangan Yogyakarta, Unggul Kusalawan Respatiadi. Beliau menyampaikan, “Desa memiliki potensi yang kuat untuk mendongkrak perekonomian nasional dengan potensi khas masing-masing desa. Beberapa sektor tergerus akibat covid, seperti transportasi, perhotelan, dan wisata. Saat ini adalah agenda yang tepat untuk bangkit. Kegiatan OBSESI merupakan salah satu arahan dari pimpinan agar turut serta menggerakan perekonomian desa, salah satunya terkait wisata. Dengan kegiatan OBSESI harapannya kita terobsesi, selalu berharap, dan bercita-cita agar desa wisata mampu meraih obsesinya untuk meningkatkan perekonomian terutama perekonomian desanya. Di akhir sesi akan dilakukan praktik cara menyusun paket wisata.”</span></span></span></span></p> <p style="text-align:justify"><span style="font-size:11pt"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span style="font-size:12.0pt"><span style="font-family:"Times New Roman",serif">Kegiatan dilanjutkan dengan pengenalan narasumber oleh moderator, Amin Subiyakto (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Yogyakarta). Adapun narasumber adalah Ngatijan, penggerak dan pelaku Desa Wisata Pancoh, Sleman, DIY, dan Efrida Nofiyanto, penggerak Desa Wisata Sedayu. Materi yang disampaikan dan didiskusikan adalah terkait Potensi Pengembangan Desa Wisata, Penentuan Paket Wisata dan identifikasi biayanya, serta Strategi Pemasaran. </span></span></span></span></p> <p><span style="font-size:11pt"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span style="font-size:12.0pt"><span style="font-family:"Times New Roman",serif">Mari bersama mensukseskan program desa wisata!</span></span></span></span></p>