home
Berita
Pengumuman
Artikel
Video
Sub Menu 1
Sub Menu 2
Sub Menu 3
Sub Menu 4
Sub Menu 5
Kakanwil DJBC Jateng dan DIY: DJBC Harus Mampu Menjawab Tuntutan Masyarakat Yang Semakin Tinggi
Balai Diklat Keuangan Yogyakarta
Selasa, 12 Maret 2019 03:41 WIB
[Yogyakarta] 11 Maret 2019. Pelatihan Kesamaptaan merupakan pelatihan yang wajib diikuti oleh seluruh pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Pelatihan Kesamaptaan memiliki tujuan untuk membentuk watak pegawai DJBC yang loyal, berkepribadian, bertutur kata baik, jujur, dapat bekerjasama, disiplin, memiliki ketahanan fisik, berjiwa korsa, inisiatif, korektif serta menguatkan mental, spiritual dan integritas.
Untuk mewujudkan tujuan pelatihan tersebut Balai Diklat Keuangan Yogyakarta mulai 11 Maret 2019 sampai dengan 12 April 2019 menyelenggarakan Pelatihan Kesamaptaan Angkatan II. Seperti angkatan sebelumnya, Pelatihan Kesamaptaan kali ini juga dilaksanakan di Denhanud 474 Paskhas TNI AU Yogyakarta. Dari 62 peserta yang direncanakan mengikuti pelatihan, setelah menjalani tes kesehatan terdapat 53 (lima puluh tiga) peserta yang dinyatakan memenuhi syarat untuk mengikuti pelatihan. Sementara itu 9 (sembilan) peserta yang dinyatakan tidak memenuhi syarat terpaksa harus menunggu untuk mengikuti pelatihan pada angkatan berikutnya.
Pelatihan Pelatihan Kesamaptaan Angkatan II dibuka secara resmi dengan upacara semi militer pada hari Senin 11 Maret 2019 di lapangan Denhanud 474 Paskhas TNI AU Yogyakarta. Bertindak sebagai inspektur upacara sekaligus membuka pelatihan secara resmi adalah Kepala Kanwil DJBC Jawa Tengah dan DIY Parjiya. Turut hadir dalam upacara tersebut para pejabat dari Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Yogyakarta serta pejabat pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Yogyakarta, Solo, dan Magelang.
Setelah upacara selesai Kepala Kanwil DJBC Jawa Tengah dan DIY Parjiya didapuk untuk memberikan ceramah di hadapan para peserta. Tema ceramah yang disampaikan adalah “Straker BC Milenial”.
Mengawali ceramahnya Parjiya menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta. Di mata Parjiya para peserta yang mengikuti pelatihan tersebut adalah orang-orang pilihan karena untuk bisa mengikuti pelatihan tersebut seluruh peserta harus mengikuti seleksi pemeriksaan kesehatan yang ketat. Selanjutnya Parjiya menyampaikan materi ceramah terkait beberapa fungsi DJBC di antaranya adalah menghimpun penerimaan negara (revenue collection), melindungi masyarakat (community protection), memfasilitasi perdagangan (trade facilitation) dan mendukung industri dalam negeri (industrial assistance).
“Dari beberapa fungsi tersebut ada satu lagi yang tidak tampak pada fungsi tersebut, yaitu yang bertugas di pos border. Di sana juga sebagai penghimpun penerimaan negara juga” kata Parjiya.
Parjiya menambahkan bahwa dalam rangka proses untuk melakukan fungsi-fungsi DJBC diperlukan penguatan reformasi dikarenakan saat ini 50% lebih sumber daya manusia (SDM) yang ada di DJBC berasal dari generasi milenial.
“Penguatan reformasi ini sudah dimulai sejak 12 Juli 2017 yaitu dengan deklarasi dan perjuangan, lalu pada Januari 2018 yaitu berusaha dalam pengamanan dan pembangunan program reformasi, dilanjutkan Juli 2018 dengan penguatan dan pematangan, dan pada tahun 2019 diharapkan menjadi tahun tinggal landas, yaitu kondisi di mana manajemen sudah modern dan budaya organisasi juga sudah kuat” jelas Parjiya.
Lebih lanjut Parjiya menegasakan bahwa saat ini tuntutan/ekspektasi masyarakat kepada intitusi DJBC semakin tinggi.
“Bea Cukai diminta untuk menjawab dan memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut khususnya dalam dunia usaha. Selain karena tuntutan masyarakat, sebetulnya masih terdapat bagi ruang optimalisasi peran DJBC. DJBC saat ini mempunyai dua pilar dalam rangka mewujudkan nawacita dan mewujudkan visi dan misi DJBC. Ke depan diharapkan kepercayaan publik terhadap institusi DJBC semakin baik dan DJBC dapat menjadi institusi yang dapat dipercaya dan semakin akuntabel serta kredibel. Nah, Saudara-saudara dididik di sini dipersiapkan untuk mewujudkan hal tersebut” tambah Parjiya.
Dalam kesempatan tersebut Parjiya juga menjelaskan beberapa program kerja DJBC untuk tahun 2019, di antaranya yaitu penguatan integritas dan kelembagaan, optimalisasi penerimaan, efisiensi pelayanan, efektifitas pengawasan dan perluasan fasilitas.
“Kuatnya integritas itu tidak hanya di dalam diri kita tetapi juga pada intitusi kita. Untuk optimalisasi penerimaan tahun 2019 kita menghadapi kondisi yang berbeda karena target penerimaan yang meningkat baik bea masuk, bea keluar maupun cukai, tetapi tarif cukai tetap sehingga ada beberapa ruang yang nanti akan kita optimalkan. Sebagai contoh pemberantasan rokok ilegal. Harapannya setelah rokok ilegal diberantas, pasar akan diisi dengan rokok-rokok legal sehingga penerimaan cukai akan meningkat. Selain pemberantasan rokok ilegal tersebut dalam rangka mengoptimalkan penerimaan negara dilakukan juga join program. DJBC tidak bisa sendiri tetapi perlu bersinergi dengan institusi lain sebagai contoh dengan Direktorat Jenderal Pajak (DJP)”, lanjut Parjiya.
Di akhir ceramahnya tak lupa Parjiya menyisipkan pesannya kepada para peserta pelatihan.
“Selamat mengikuti samapta, kuatkan mental dan hadapi samapta ini sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan sehingga selama sebulan menimba ilmu nantinya saat selesai pelatihan akan terdapat nilai lebihnya”, ucap Parjiya mengakhiri ceramahnya.
Layanan Informasi Unit
Layanan Informasi Kediklatan dan Pembelajaran
Layanan Bantuan dan Pengaduan
Informasi Publik