home
Berita
Pengumuman
Artikel
Video
Sub Menu 1
Sub Menu 2
Sub Menu 3
Sub Menu 4
Sub Menu 5
Berikan Ceramah di Latsar, Kepala BPPK Tekankan Kesiapan Untuk Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Balai Diklat Keuangan Yogyakarta
Kamis, 14 Februari 2019 09:54 WIB
[Yogyakarta] 13 Februari 2019. Untuk membentuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) Profesional yang berkarakter yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh sikap perilaku bela negara, nilai-nilai dasar PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat Balai Diklat Keuangan (BDK) Yogyakarta menyelenggarakan Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II. Melalui pelatihan ini diharapkan akan dihasilkan PNS yang profesional yang berkarakter sebagai pelayan masyarakat.
Latsar CPNS Golongan II Periode I di BDK Yogyakarta dibuka secara resmi pada hari ini Rabu, 13 Februari 2019. Namun demikian pelatihan tersebut sebetulnya telah berlangsung sejak tanggal 21 Januari 2019 dengan metode e-learning. Latsar CPNS Golongan II Periode I akan berlangsung sampai dengan tanggal 10 Mei 2019 dan diikuti oleh 120 peserta yang berasal dari Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) sebanyak 53 peserta dan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sebanyak 67 peserta. Dalam pelaksanaannya Latsar CPNS Golongan II ini dibagi menjadi beberapat tahapan yaitu e-learning (21 Januari s.d. 11 Februari 20190, On Campus I (13 Februari s.d. 6 Maret 2019), Off Campus (8 Maret s.d. 3 Mei 20190 dan On Campus II (7 s.d. 10 Mei 2019).
Latsar CPNS Golongan II Periode I di BDK Yogyakarta dibuka secara resmi oleh Kepala Kanwil DJP Jawa Tengah II Rida Handanu didampingi oleh Kepala BDK Yogyakarta Ariefina Sri Indaryani. Dalam sambutannya ketika membuka pelatihan Rida Handanu menyampaikan kepada peserta bahwa sebelum menjadi PNS kita harus mengetahui terlebih dahulu latar belakang pekerjaan yang akan dijalankan. Untuk itu perlu diberikan pengetahuan-pengetahuan dasar melalui pelatihan dasar.
“Mudah-mudahan pelatihan dasar ini dapat menjadi bekal Saudara untuk dapat menjalankan tugas-tugas yang akan kita hadapi di masa-masa yang akan datang”, ucap Rida.
Setelah membuka pelatihan secara resmi, Rida Handanu diberikan kesempatan untuk menyampaikan ceramah dengan tema “Muatan Teknis Substantif Kelembagaan”.
Nilai-nilai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menjadi topik bahasan dalam ceramah tersebut. Rida berharap sebagai pegawai pada Kementerian Keuangan para peserta Latsar dapat berpegang teguh pada nilai-nilai Kemenkeu sehingga akhirnya dapat memiliki norma-norma perilaku dan moral yang baik dalam melaksanakan tugasnya.
Setelah ceramah dari Kepala Kanwil DJP Jateng II dan peserta selesai beristirahat, acara kemudian dilanjutkan dengan ceramah tentang Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Aparatur oleh Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Rionald Silaban melalui video conference (vicon). Selain diikuti oleh peserta Latsar pada BDK Yogyakarta, ceramah melalui vicon tersebut juga diikuti oleh peserta Latsar yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia dan beberapa balai diklat seperti BDK Pontianak, BDK Palembang, BDK Medan dan BDK Cimahi. Dalam ceramah kali ini Kepala BPPK menyampaikan ceramah yang berkaitan dengan industry revolution 4.0.
“Saudara ketika bekerja di Kemenkeu jangan pernah merasa bahwa pendidikan yang Saudara dapatkan itu akan membatasi Saudara untuk berprestasi. Karena pada dasarnya apa yang Saudara dapatkan selama belajar di Diploma I atau III itu hanyalah dasar, dan Saudara harus terus berkembang”, ucap Rio mengawali ceramahnya.
Rio menjelaskan bahwa Indonesia tergabung dalam G20, perkumpulan negara-negara ekonomi terbesar di dunia. Dalam G20 juga dibicarakan mengenai bagaimana pemerintah di berbagai negara saat ini harus bertindak di dalam era digital. Saat ini dapat disebut bahwa pemerintah beroperasi di dalam environment yang sudah berubah total.
“Pada saat pertengahan karir Saya, ada yang namanya blackberry. Di situlah orang-orang mulai bisa berkomunikasi 24 jam. Dan sekarang komunikasi 24 jam itu sudah menjadi suatu keharusan. Dengan komunikasi yang seperti itu, Saudara sebagai bagian dari pemerintah nanti dituntut untuk selama 24 jam tersebut bisa responsif. Bisa saja nanti Saudara sudah sampai di rumah, namun Saudara harus tetap responsif terhadap pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan pekerjaan Saudara. Itulah bedanya dengan ketika Saya masuk menjadi PNS pada tahun 90-an”, ucap Rio.
Lebih lanjut Rio menjelaskan bahwa suka atau tidak, cepat atau lambat, revolusi industri 4.0 akan berpengaruh terhadap cara bekerja.
“Kita harus mempersiapkan diri untuk bisa melangkah ke arah analythical. Karena dunia ini sudah terkoneksi dengan baik, maka tidak ada satupun dari kita yang bisa bersembunyi. Orang bisa dengan mudah bisa melaporkan kita. Pada masa sekarang ini, apapun dinilai. Itulah sebabnya untuk pelayanan masyarakat, menghargai orang itu sangat penting”, jelas Rio.
Terkait dengan revolusi industri 4.0, Kepala BPPK juga menyampaikan bahwa jaman dulu orang-orang terkendala oleh ruang dan waktu. Pada saat sekarang melalui berbagai media orang bisa mengetahui apa yang terjadi jauh di luar negeri. Dalam konteks Kementerian Keuangan, orang bisa dengan mudah membandingkan bagaimana Direktorat Jenderal Pajak di negara lain memberlakukan tarif, atau juga bagaimana Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memberlakukan simplifikasi untuk ekspor kendaraan bermotor. Dengan adanya digital sharing di mana dunia terkoneksi satu dengan yang lainnya, mau tidak mau hal tersebut akan mempengaruhi cara beroperasi sebuah organisasi. Melalui hal tersebut pula satu dengan yang lain bisa saling belajar bagaimana agar ekonominya menjadi efisien.
“Saudara adalah Kemenkeu di masa datang, 10 atau 15 tahun lagi Saudara yang akan menjalankan Kemenkeu. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah Saudara bisa membuat diri Saudara siap atau tidak. Karena nanti pada suatu saat tertentu, ketika nanti Saudara naik pangkat/jabatan dalam level Saudara, maka Saudara adalah leader”, ucap Rio.
Rio berpendapat bahwa issue penting dari revolusi industri 4.0 adalah kecepatan dari suatu perubahan, dan hal itulah yang akan menjadi tantangan Kemenkeu. Kemenkeu ditantang untuk mampu menyiapkan para pegawainya dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi. Untuk itu Rio berharap agar seluruh insan Kemenkeu terutama para peserta pelatihan agar sanggup dan siap untuk senantiasa mengekspos diri dengan hal-hal ataupun juga dengan ilmu-ilmu baru agar mampu menjadi aparatur sipil negara yang kemudian mampu berkompetisi.
Dalam ceramahnya, Rio juga memberikan tips bagi pengembangan karir para peserta pelatihan.
“Di dalam pengembangan karir Saudara, masing-masing dari Saudara harus mempunyai strategi, dan jangan terbawa begitu saja oleh arus. Bukan hanya untuk organisasi, untuk diri sendiri Saudara juga harus betul-betul mempunyai strategi bagaimana membuat diri sendiri menjadi lebih baik dibandingkan rekannya”, lanjut Rio.
Layanan Informasi Unit
Layanan Informasi Kediklatan dan Pembelajaran
Layanan Bantuan dan Pengaduan
Informasi Publik